Pengertian Bridge Network




Konsep Bridge

  1. Menggabungkan 2 atau lebih interface yang bertipe ethernet, atau sejenisnya, seolah-olah berada dalam 1 segmen network yang sama.
  2. Proses penggabungan ini terjadi pada layer data link.
  3. Mengaktifkan bridge pada 2 buah interface akan menonaktifkan fungsi routing di antara kedua interface tersebut.
  4. Mengemulasi mode switch secara software pada dua atau lebih interface.


System Bridge

>  Konsekuensi penggunaan Sistem Bridge
  1.  Sulit untuk mengatur trafik broadcast (misalnya akibat virus, dll)
  2. Permasalahan pada satu segment akan membuat masalah di semua segment pada bridge yang sama
  3. Sulit untuk membuat fail over system
  4. Sulit untuk melihat kualitas link pada tiap segment
  5. Beban trafik pada setiap perangkat yang dilalui akan berat, karena terjadi akumulasi traffic



Interface for Bridge Port
> Berikut ini jenis-jenis interface yang dapat dijadikan Bridge Port :
1. Ethernet
2. VLAN
> Merupakan bagian dari ethernet atau wireless interface 
> Jangan melakukan bridge sebuah VLAN dengan interface induknya
3. Wireless AP, WDS, dan Station-pseudobridge 
> Note: station-pseudobridge tidak bisa di bonding
4. EoIP (Ethernet over IP) 
> Lebih detail pada slide lain
5. PPTP 
> Selama bridge dilakukan baik di sisi server maupun client

Bridge!
  1.  Kita tidak harus memasang IP Address pada sebuah bridge interface
  2.  Jika kita menonaktifkan bridge, pada IP Address yang terpasang pada bridge akan menjadi invalid
  3.  Kita tidak bisa membuat bridge dengan interface yang bukan bertipe ethernet seperti synchronous (serial), IPIP, PPPoE, dll.
  4.  Namun, bisa kita lakukan bridge pada interface tersebut dengan membuat EoIP Tunnel terlebih dahulu.
  5.  EoIP Tunnel dijelaskan lebih detail di bagian yang lain.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Bisa di tanyakan yang kurang dimengerti atau
Request Materi & File